Ngemil Membuat Gemuk? Ah, Belum Tentu!

Ngemil? Wah, kalau ditanya soal yang satu ini, mungkin hampir semua wanita, akan mengaku (walau mungkin dengan malu-malu) kalau mereka suka ngemil. Selain enak untuk memanjakan lidah, ngemil (mengkonsumsi makanan camilan) memiliki ’keampuhan’ lain, seperti membantu mengusir rasa bosan, menghilangkan stres, bahkan memberikan rasa senang dan nyaman. Apalagi ngemil bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Sambil nonton televisi, membaca majalah, bekerja, menyetir mobil atau ngobrol dengan teman.

Ngemil mengekang selera
Umumnya orang makan besar sebanyak tiga kali dalam sehari: pagi, siang dan malam. Tapi sebelum waktu makan siang atau makan malam tiba, takjarang perut sudah kembati keroncongan. Untuk ’mengganjal perut’, orang mengisinya dengan makan snack atau yang biasa disebut camilan. Pada prinsipnya, camilan berguna untuk menambah kebutuhan zat gizi bagi tubuh yang tak cukup didapat hanya dengan tiga kali makan besar.

Ngemil juga bisa mencegah Anda makan berlebihan, karena camilan dapat mengekang selera makan. Misalnya makan dua potong agar-agar atau sebuah apel di sela-sela makan pagi dan makan siang, akan ’melemahkan’ selera Anda sehingga pada saat makan siang Anda tidak makan berlebihan. Sebaliknya membiarkan perut merasa lapar yang amat sangat dapat menghambat penurunan berat badan. Sebab rasa lapar akan memperlambat metabolisme, sehingga tubuh membakar lebih sedikit kalori.

Camilan juga kerap dipakai sebagai pelampiasan kekesalan. Memang, terkadang emosilah yang membuat orang makan lebih banyak. Stress, rasa bosan dan kecemasan kadang salah diinterpretasikan sebagai rasa lapar. Orang merasa membutuhkan ’bahan bakar’, padahal yang sesungguhnya dibutuhkan adalah rasa nyaman. Tak dipungkiri, camilan terbilang cukup efektif ’menghembuskan’ rasa tenang, Sayangnya, camilan yang bisa membuat tenang dan nyaman

seperti kue-kue, kripik atau biskuit merupakan makanan yang tinggi karbohidrat, gula, lemak, dan garam, yang notabene dapat membuat tubuh melar. Kata para ahli, kegemaran kita mengkonsumsi karbohidrat adalah karena karbohidrat merangsang produksi serotonin (zat kimia di dalam otak yang mempengaruhi mood dan rasa kantuk, meredakan kecemasan dan menciptakan relaksasi).

Pilih camilan sehat!
Bila mengikuti ’panggilan alam’, mungkin Anda lebih suka jenis camilan yang tinggi karbohidrat, lemak dan garam. Selain enak, camilan jenis ini membuat Anda merasa nyaman.

Agar hal ini tidak terjadi, mengapa tidak mengganti camilan tinggi kalori tersebut dengan camilan sehat yang rendah kalori namun tetap kaya gizi. Umumnya, selain rendah kalori, tinggi serat, tapi banyak mengandung vitamin dan mineral.

Kendati camilan sehat lebih baik untuk kesehatan tubuh, namun bukan berarti Anda tidak boleh sama sekali ’menyentuh’ es krim, pizza atau coklat, lho. Sebab Jika Anda menyingkirkan makanan favorit, Anda justru lebih menginginkannya. Agar Anda merasa puas dan tidak tertekan, makanlah makanan yang Anda sukai, tapi dengan catatan...Jangan sampai kebablasan! Cara lain, carilah versi rendah kalorinya.

0 komentar: